Rabu, 05 Oktober 2011

Prinsip-Prinsip Multimedia

Masukan kata-kata gambar

Berdasarkan pada teori kognitif dan bukti penelitian, disarankan agar menggunakan kata-kata dan gambar, karena lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan hanya salah satunya(Clark dan Mayer: 2008), dengan demikian dalam mendesain media dan bahan ajar sangatlah penting untuk memadukan kata-kata dan gambar ilustrasi yang dapat semakin memperjelas makna sebuah pesan pembelajaran.

Orang akan lebih memungkikan untuk memahami materi ketika mereka dapat terlibat aktif dalam pembelajaran, demikianlah, ketika mereka terlibat didalam proses kognitif yang relevan seperti menyimak bahan pelajaran yang sesuai, secara mental mengorganisasi materi dengan pengetahuan awal. Presentasi multimedia dapat menantang pebelajar untuk terlibat aktif di dalam pembelajaran dengan secara mental menampilkan materi dengan kata-kata dan gambar-gambar dan secara mental membuat hubungan antara tampilan gambar dan verbal. Berlawanan dengan itu, menampilkan kata-kata secara tersendiri akan mendorong pebelajar khususnya bagi mereka yang memiliki sedikit pengalaman atau ahli- untuk melibatkan dalam pembelajaran yang dangkal, seperti tidak menghubungkan kata-kata dengan pengetahuan lainnya.

Ada banyak contoh lingkungan e-learning yang berisikan jendela di dalam jendela teks dan lebih banyak teks. Beberapa di antaranya terkadang mempunyai grafik yang menghiasi halaman, namun tidak membantu anda memahami teks. Gambar umum tidak dapat mendukung teks, namun lebih pada pengisian ruang di layar.

Memilih gambar yang mendukung pembelajaran

Alih-alih menampilkan kata-kata secara mandiri, akan lebih baik menampilkan kata dengan gambar. Walaupun tidak semua jenis gambar sama membantu. Ada bebera fungsi dari gambar:

1. gambar dekoratif untuk menghias halaman tanpa menambar pesan pelajaran, seperti sebuah photo atau video seseoran yang menaiki sepeda di dalam sebuah pelajaran tentang bagaimana cara kerja pompa ban sepeda.

2. Representasi grafis menggambarkan elemen tunggal, seperti foto
dari pompa ban sepeda bersama dengan keterangan, " pompa ban sepeda ";

3. grafis Relasional menggambarkan hubungan kuantitatif antara dua atau
lebih variabel, seperti grafik garis yang menunjukkan hubungan antara
tahun pada sumbu x dan kemungkinan kecelakaan sepeda
pada sumbu y;

4. grafik organisasionao menggambarkan hubungan antara elemen, seperti sebuah diagram pompa ban sepeda dengan masing nama bagian atau sebuah matriks yang member sebuah definisi dan contoh dari masing-masing tiga jenis pompa yang berbeda.

5. grafik transfomasionao menjelaskan perubahan pada suatu obyek sesuai waktu, seperti sebuah video yang menunjukan bagaiman memperbaiki sebuah ban yang kempis, atau rangkaian animasi yang menunjukan langkah-langkah bagaiman pompa ban sepeda bekerja, dan

6. grafik interpretative mengilustrasikan hubungan yang tidak tampak seperti animasi pompa sepeda yang meyertakan titik-titik kecil untuk menunjukan aliran udara masuk ke dalam dan keluar pompa.

Berdasarkan uraian di atas, maka sebaiknya meminimalkan gambar yang bersifat dekoratif pada halaman. (Gambar dekoratif) atau secara sederhana menampilkan sebuah obyek tunggal ( gambar representasional), dan gambar yang berhubungan dapat membantu pebelajar memahami materi( gambar tranformasional dan interpretatif) atau menganisasikan materi( gambar organisasional).

Tabel. Pengorganisasian Jenis Grafis berdasarkan jenis Grafis

Jenis grafis

Penjelasan

Contoh

Decoratif

Penambahan visual untuk meningkatkan ketertarikan atau humor

1. Orang naik sepeda dalam pelajaran bagaimana cara kerja pompa sepeda.

2. Icon yang berkaitan dengan baseball sebagai sebuah tema permainan dalam sebuah pelajaran tentang pengetahuan produk.

Representasional

Visual yang menghiasi penampakan obyek

1. Foto peralatan dalam sebuah pelajarn mantanan (Perbaikan)

2. Screen Capture dalam sebuah pelajaran aplikasi computer.

Organisasional

Visual yang menunjukan hubungan kualitatif antara isi

4. Sebauah matrik seperti table ini

2. Pemetaan konsep

3. Diagram pohon

Relasional

Visual yang meringkas hubungan kuantitatif

1.Grafik bar dan pie

2. Peta dengan lingkaran yang ukurannya berbeda yang mencerminkan perbedaan kekuatan gempa

Transformasional

Visual yang mengilustrasikan perubahan waktu atau ruang

1. animasi yang mendemonstrasikan prosedur pengoperasian computer.

2. video yang menunjukan bagaiman terjadinya gunung merapi

3. Animasi tentang pertumbuhan kecambah.

interpretif

Visual yang mewujudnyatakan sebuah fenomena

1. Gambar struktur molekul

2. rangkaian diagram anak panah yang mengilustrasikan aliran darah melalui jantung.

3. gambar yang menunjukan bagaimana sebuah data dirubah dan dikirim lewat internet.

Beberapa cara penggunaan gambar untuk meningkatkan pembelajaran.

Membantu anda menentukan bagaimana membuat jenis gambar terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada beberapa cara dalam penggunaan gambar yang melayani pembelajaran dari pada sekedar peran-peran dekorasi: untuk mengajarkan jenis content, sebagai organizer topic, dan sebagai antarmuka pelajaran.

Tabel. Gambar untuk mengajarkan berbagai jenis content

Jenis Isi

Penjelasan

Jenis kegunaan gambar

contoh

Fakta

Unik dan memisahkan informasi seperti aplikasi layar khusus, bentuk-bentuk atau hasil data.

Representasional organisasional

Rekaman layar dari spreadsheet, dapat berupa komponen, nama dan spesifikasi.

Konsep

Sejumlah obyek, peristiwa atau symbol yang ditandai dengan satu nama

Interpretif organisasional representasional

Table diagram database

Proses

Penjelasan bagaimana sesuatu bekerja

Relasional interpretif organisasional

Animasi bagimana jantung memompa darah

Diagram untuk mengilustrasikan bagaimana cara kerja pompa.

Prosedur

Rangkaian langkah-langkah untuk menyelsaikan tugas

Transformasional

Ilustrasi animasi tentang bagaimana cara menggunakan spreadsheet.

Prinsip

Panduan untuk menyelesaikan sebuah tugas; Hubungan sebab akibat

Interpretif transformasional

Video yang menujukan 2 pendekatan penjuan yang efefktif.

Grafis sebagai oraganiser

Dalam menambah untuk menghiasi jenis isi yang khusus, grafik seperti peta topic dapat melayani sebuah fungsi organisasiona dengan menunjukan hubungan antara topic-topik di dalam sebuah pelajaran.

Grafis untuk menujukan hubungan

grapis dalam bentuknya baik dinamis maupun statis dapat membuat penomedan tidak nyata menjadi nyata dan menunjukan hubungan.

Grafis sebagai antar muka pembelajaran

akhirnya, pelatihan didesain menggunakan pendekatan penemuan terpandu sering menggunakan antarmuak grafis sebagai latar untuk menampilkan studi kasus.

Clark Dan Mayer menyebut sabagai efek multimedia- orang belajar lebih dalam dari kata-kata dan grafis dari pada hanya dengan kata-kata. Prinsip multimedia yang menyarankan bahwa pembelajaran dan pemahaman meningkat dengan menambahkan gambar-gambar ke dalam teks dari pada sekedar kata-kata saja. Efek multimedia merupakan titik awal dari metode pembelajaran terbaik untuk elearning karena membangun potensi pelajaran multimedia untuk mempebaiki pembelajaran manusia.

Prinsip pembelajaran multimedia bekerja sangat baik untuk para pemula.

Apakah prinsip multimedia dapat diterapkan secara sama bagi seluruh pebelajar? Ada peningkatan bukti bahwa bahwa penggunaan kata dan grafis khususnya sangat penting untuk pebelajar yang mempunyai wilayah pengetahuan rendah (Novice), dari pada pebelajar yang mempunyai penguassann pengetahauan yang tinggi (ekspert). Guru harus peka pada tingkat pengetahuan awal pebelajar, sehingga dapat menyediakan kebutuhan penunjang, seperti misalnya pembelajaran multimedia untuk pebelajar dengan tingkat pengetahuan rendah. Jika anda bekerja pada sebuah pelatihan dengan kelompok pebelajar yang sedikit lebih tinggi- trainder pemula, sebagai contoh- guru harus dengan hati-hati untuk member tambahan pembelajaran berbasis teks dengan dikoordinasikan dengan grafis. Jika mempunyai kelompok pebelajar yang lebih tinggi seperti residen medis atau insinyur yang bepengalaman di dalam topic yang sedang di tampilkan-kiranya dapat belajar dengan baik dari teks semata atau bahkan hanya dari gambar saja.

Penggunaan Animasi

Jika perlu menambahkan grafis ke dalam kata-kata, apakah lebih baik menggunakan animasi atau ilustrasi statis? Animasi flash sekarang ini sangat popular dan sering ditambahakan pada berbagai pelajaran e-learning. Sekilas, orang akan berpikir bahwa animasi sangatlah baik karena merukan medium aktif yang dapat menggambarkan perubahan dan pergerakan. Serupa dengan itu, orang akan berpikir bahwa ilustrasi static sebuah pilihan buruk karena menggunakan medium pasif yang tidak dapat menggambarkan perubahan dan pergerakan sedetail animasi. Alih-alih mendapat kesan itu, sejumlah penelitian telah gagal menemukan bahwa animasi lebih efektif dari pada rangakain frame static yang menggambarkan materi yang sama.

Lain halnya dengan hasil tersebut, ada beberapa isi yang secara khusus sesuai dengan animasi atau video dari pada ilustrasi frame static atau foto, seperti misalnya penjelasan tentang bagaimana memperagakan keterampilan motorik, sebagai contoh, Chan Lin (1998) melaporkan bahwa animasi lebih efektif dari pada diagram static dalam membantu siswa belajar membuat kembang kertas melalui melipat kertas. Penambahan animasi

Dapat menyediakan fungsi interpretif ketika dirancang dengan efek khusus yang menyatakan hubungan tidak berlawanan dengan yang dapat dilihat.

Tampilan dinamik dapat menganggu kenyataan dalam berbagai cara, seperti misalnya penurunan beberapa proses dan dan meningkatkan yang lainnya, menunjukan sebuah obyek atau gejala alam dari sudut pandan dan pergantian yang berbeda, tambahlah tampilan dengan isyarat untuk menarik perhatian pemirsa pada bagian yang sangat penting. Atau menggeakan obyek meninggalkan sebuah jejak atau berdiri.

Animasi dapat mamakan biaya yang lebih banyak untuk membangun dibandinkan dengan diagram static. Sehingga menyadarkan untuk menggunakan frame static seperti grafis aslinya. Diatas semua itu, penggunaan ilustrasi static kecuali ada sebuah pembelajaran yang sangat memaksa untuk animasi. Khususnya, ketika mempunyai sebuah ilustrasi yang menjelaskan, gunakan pemaparan rangkaian frame static untuk menggambarkan berbagai keadaan system dibandingkan sebuah animasi terkunci.

Penerapan prinsip keterhubungan

Prinsip-Prinsip keterhubungan 1.

Letakan tulisan dekat dengan gambar yang bersesuain.

Versi utama dari prinsip keterhubungan meliputi keperluan untuk mengkoordinasi tulisan dan grafis. Ide utamanya adalah bahwa kata-kata di layar sebaiknya diletakan dekat dengan bagian grafis di layar yang dimaksud. Grafik dan kata-kata yang berkaitan diletakan dekat satu sama lainnya di layar. Pertimbangan bagaimana teks layar digabungkan dengan grafis di layar. Pada khususnya, ketika tulisan mengacu pada bagian tertentu pada layar grafis, yakinkan tulisan diletakan disebelah kiri gambar yang dimaksud.

Ketika sebuah pelajaran menyajikan kata-kata yang menjelaskan tindakan (atau keadaaan) digambarkan didalam rangkaian frame diam, yakinkan bahwa teks menjelaskan sebuah tindakan (atau keadaan) diletakan dekat dengan bagian yang berhubungan degan grafik, menggunakan garis pandu untuk mengghubungkan teks dengan grafis.

Ketika ada terlalu banyak teks yang ditempatkan pada layar, teks menjelaskan masing-masing kegiatan atau keadaan dapat tampak sebagai pesan kecil yang dimunculkan secara pop-up yang tampak ketika mouse menyentuh bagian grafik yang sesuai. Teknik ini disebut sebagai mouse over atau rollover.

Pelanggaran terhadap prinsip keterhubungan 1

Di dalam sebuah scrolling window, grafis dan dan bahan cetakan yang sesuai terpisah, salah satu di depan yang lainnya dan secara dikaburkan secara terpisah karena layar tergulung.

Umpan balik ditampilkan pada layar yang terpisah dari latihan dan pertanyaan.

Link mendahului menuju sebuah patokan layar tampak di dalam browser window ke dua yang menutup informasi terkait pada layar awal (tulisan di window yang satu dan gambar di window yang lainnya).

Petunjuk untuk menyelesaikan latihan diletakan pada sebuah layar yang terpisah dari layar aplikasi yang mana petunjuk harus diikuti.

Semua teks diletakan dibawah layar jauh dari gambar.

Elemen kunci di dalam sebuah grafik diberu nomor, dan sebuh judul pada bagian bawah layar termasuk nomor masing-masing elemen.

Pemisahan teks dan grafis pada layar gulung.

Kadang-kadang layar gulung dirancang dengan kurang baik, teks ditampilkan pertama dan gambar ditampilkan selanjutnya di layar bagian bawah. Ketika layar digulung turun untuk menampilkan gambar maka teks tidak lagi bisa dilihat demikian juga sebaliknya, ini adalah masalah umum yang ditemukan pada pembelajaran yang menggunakan layar gulung untuk menampilkan isi pembelajaran. Masalah ini dapat remediasi dengan mengabungkan teks dengan visual pada sebuah layar gulung. Secara alternative tampilan layar diam dapat digunakan ketika sangat penting untuk melihat teks dan gambar secara bersama-sama. Pada sebuah layar yang diam, gambar dapat mengisi screen , dan teks boks diletakan di atas element pada layar yang sedan dijelaskan. Cara lainnya adalah untukmenyiasati masalah layar gulung adalah dengan menggunakan teks boks yang muncul di atas grafis ketika grafis di sentuh oleh kursor.

Pemisahan umpan balik dari pertanyaan atau respon.

Pelanggaran umum lainnya pada prinsip keterhubungan adalah umpan balik diletakan pada layar terpisah dengan pertanyaan atau jawaban pebelajar. Ini akan membuat pebelajar bolak balik antara pertanyaan dan respon menambah beban cognitive untuk pembelajaran. Solusi yang baik adalah menunjukar layar respon pada layar B pada layara ini, jawaban pebelajar (di kotak hitam) telah dibawa keatas dari layar pertanyaan dan diletakan berdampingan dengan jawaban yang benar, sehingga tidak perlu kembali ke halaman sebelumnya.

Menutup Layar pelajaran dengan jendela tautan

Tautan digunakan secara umumdalam menghubungkan beberapa informasi di dalam e-learning. Ketika informasi di link akan menutupi informasi pada layar utama.

Meletakan petunjuk latihan terpisah dengan latihannya.

Pelanggaran umum lainnya dalam prinsip keterhubungan adalah menampilkan petunjuk latihan dalam teks terpisah dari layar dimana kegiatan diterapkan. Sebuah al ternative yang lebih baik adalah meletakan petunjuk selangkah demi selangkah lain dapat di dalam sebuah kotak yang diminimized pada layar aplikasi.

Menampilkan nama gambar di bagian bawah layar

Untuk konsistensi, banyak rancangan e-learning meletakan seluruh teks di dalam sebuah kotak pada bagian bawah layar. Masalah utama model layout seperti ini adalah bahwa pebelajar perlu memindai kemabali kebelakang antara kata-kata di bawah layar dan bagian gambar yang mereka jelaskan. Susunan yang baik adalah meletakan teks lebih dekat dengan visual sekaligus menyelipkan garis-garis untuk menghubungkan teks dan vusual.

Menggunakan judul untuk mengindikasikan bagian dari sebuh grafis

Harapannya adalah siswa belajar tentang bagian-bagian dalam sebuah perkakas. Guru dapat menunjukan kepada siswa sebuah ilustrasi yang mana masing-masing perkakas diberi nomer, dan tulisan di bawah ilustrasi yang menjelaskan satu persatu. Masalahnya adalah bahwa pebelajar harus memindai antara nomor dan tulisan yang membuat proses sampah kognitif. Desain yang lebih efektif adalah dengan meletakan nama dan penjelasan bagian di dalam sebuah kotak terpisah dekat dengan bagian yang sesuai pada visual. Teks harus diletakan dalam sebuah kotak rollover atau tampilan tetap pada layar.

Prinsip Keterhubungan Ke dua

Sesuaikan ucapan dengan grafik

Versi lain dari prinsip keterhubungan sesuai dengan kebutuhan untuk menyesuaikan kata-kata dengan grafik. Pada bagian ini, focus pad ide bahwa narasi yang menjelaskan sebuah kejadian akan mulai pada saat yang sama dengan grafis (animasi atau video) yang melukiskan kejadian. Singkatnya, grafis dan narasi ditampilkan pada waktu yang bersamaan (itulah, keterhubungan – sebelah menyebelah dengan yang lainnya-dalam waktu yang sama).

Jika sebuah elearning berisikan narasi dan grafis yang berkaitan ( animasi atau video), perlu dipertimbangkan bagaimana kata-kata lisan digabungkan dengan grafis layar. Khusunya, ketika bahasa lisan melukiskan tindakan yang digambarkan digambarkan pada grafis layar, yakinkan hubungan narasi dan grafis ditampilkan dalam waktu yang sama.

Pelanggaran prinsip keterhubungan ke dua

Pelanggaran prinsip keterhubungan antara lain:

Sebuah link pada audio dicirikan dengan satu icon dan sebuah link untuk video ditandaik dengan icon yang lain.

Sebuah segmen menyediakan sebuah narasi pembuka diikuti dengan animasi atau video.

Masalahnya ketika sebuah pelajaran memisahkan antara kata-kata dan grafis yang berkaitan, pebelajar mengalami beban yang lebih berat pada memori kerja-meninggalkan sedikit kapasitas untuk belajar yang lebih dalam. Pertimbangkan proses kognitif pebelajar selama pembelajaran ketika sebuah narasi diikuti dengan sebuah animasi. Setelah mendengarkan narasi, pebelajar memerlukan menahan semua kata-kata yang relevan di dalam memori kerja dan ketika cocok dengan masing-masing bagian animasi. Walaupun telah memegang banyak informasi pada memori kerja dapat saling menutupi, sehingga pebelajar mungkin tidak mampu untuk terlibat didalam proses kognitif lain yang dibutuhkan untuk belajar yang dalam inilah yang disebut sebagai pemrosesan ekstranous yang mengacu pada beban mental yang tidak berkontribusi pada pembelajaran. Oleh karena itu hindari pelajaran elearning yang menampilkan narasi dan grafis secara terpisah.

Pemisahan grafis dan narasi di dalam sebuah presentasi berkelanjutan

Bahkan ketika sebuah pelajaran menampilkan grafik dan narasi sebagai sebuah kesatuan yang berkelajutan, sebuah pelajaran mungkin dirancang sehingga sebuah pembukaan ditampilkan sebagai sebuah narasi pendek yang diikuti dengan gambar, misalnya seperti animasi, video, atau serangkaian frame diam yang menggambarkan materi yang sama. Secara singkat, mungkin orang akan menyukai susunan ini karena mendapat orientasi umum di dalam kata-kata sebelum anda memeriksa grafis. Sebelumnya, seperti scenario sebelumnya, situasi ini dapat membuat cognitive kelebihan beban karena pebelajar harus menahan kata-kata secara mental di dalam memori kerja sampai gambar tampak- dengan demikian pembuatan sebuah bentuk proses kognitif ekstranous. Untuk mengatasi masalah ini, tampilan narasi pada waktu yang sama dengan frame diam. Dalam situasi ini, pebelajar dapat lebih mudah membuat hubungan mental antara kata-kata dan grafis yang bersesuaian.

Alasan-alasan psikologis bagi prinsip keterhubungan.

Desain dengan memisahkan kata-kata dan gambar, bahkan untuk lingkungan yang sibuk dan banwidth yang sempit, karena ini tidak bersdasarkan pada sebuah pemahaman yang akurat tentang bagaimana orang belajar. Ini akan menciptakan mesin fotocopy daripada merekam informasi yang masuk, manusia adalah pembuat indera yang mencoba untuk melihat hubungan bermakna antara kata-kata dan gambar. Ketika kata-kata dan gambar dipisahkan dari satu dengan yang lainnya pada layar atau waktu, orang harus menggunakan sumber daya kognitifnya untuk menyocokannya. Ini menciptakan apa yang disebut sebagai pemrosesan ekstraneous- pemrosesan kognitif yang tidak terhubung dengan tujuan pembelajaran. Ketika pebelajar menggunakan kapasitas kognitifnya yang terbatas untuk pemrosesan ekstranoues, mereka mempunyai kapasitas yang sedikit untuk menggunakan pengorganisasian secara mental dan menyatukan materi.

Berlawanan dengan itu, ketika kata-kata dan gambar digabungkan, orang dapat memegangnya secara bersamaan di dalam memorinya dan kemudian membuat hubungan bermakna di antara mereka. Ini adalah tindakan hubungan secara mental menghubungkan kata-kata dan gambar adalah bagian penting dari proses pengindraan yang membawa ke pembelajaran bermakna. Dalam kerja memori yang menghubungkan memori yang dating diorganisasikan dan disatukan derngan pengetahuan awal di dalam memori jangka panjang. Ketika pebelajar harus bekerja tambahan kerja koordinasi komponen kata-kata dan visual yang berhubungan yang terpisah pada layar atau waktu, kapasitas memori kerja yang terbatas dibebani akan membawa ke kelebihan beban kognitif. u Ini akan menciptakan pemecahan perhatian yang memaksa pebelajar untuk menggunakan kapasitan memori kerja untuk berkoordinasi dengan berbagai sumber informasi. Akan sangat baik jika untuk menghindari desain pembelajaran yang menyebabkan pemecahan perhatian karena mereka akan memaksa pebelajar untuk membuang proses kognitik sebelumya dalam usaha untuk menkoordinasikan dua sumber informasi terpisah

Tidak ada komentar: